Sadari Tujuan Kita Diciptakan

Seringkali kita lupa dengan tujuan kita diciptakan. Terlalu fokus pada duniawi. Mengejar nilai bagus, gelar tinggi, jabatan terhormat, uang banyak, rumah mewah, investasi menjanjikan. Seolah itu semua adalah titik terakhir dalam kehidupan kita. Seolah akan merasa aman jika semua itu sudah bisa diraih.


Lalu urusan akhirat dinomorduakan, sholat ditunda karna tugas kuliah belum selesai, karena rapat masih berjalan, karna sinetron belum iklan. Keinginan manusia didahulukan di atas keinginan Allah. Lebih taat pada atasan yang melarang berjilbab dibanding Allah yang memerintahkan berjilbab. Mengira lebih baik menyesuaikan diri dengan lingkungan yang masih menghina celana laa isbal dengan mulai menurunkan kembali celana hingga melewati mata kaki.

Sekecil itukah Allah dimata kita?
Sekecil itukah panggilan Dia yang menciptakan kita, yang memberi kita wajah, yang membentuk mulut, hidung, dan telinga kita?
Sekecil itukah Allah dimata kita?
Sekecil itukah perintah Dia yg merancang postur badan kita, yang menyusun setiap struktur organ tubuh kita, yang mengatur peredaran air, darah, oksigen dalam tubuh kita?
Sehingga semua yang diperintahkaNya dengan gampangnya kita melanggarnya.

Saudaraku Sadari tujuan kita diciptakan di Dunia ini
Allah Ta’ala sudah menjelaskan dengan sangat gamblangnya di dalam Al Qur’an apa yang menjadi tujuan kita hidup di muka bumi ini. Cobalah kita membuka lembaran-lembaran Al Qur’an dan kita jumpai pada surat Adz Dzariyat ayat 56. Di sana, Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya:“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)

Saudaraku Jadi, Allah tidaklah membiarkan kita begitu saja. Bukanlah Allah hanya memerintahkan kita untuk makan, minum, melepas lelah, tidur, mencari sesuap nasi untuk keberlangsungan hidup. Ingatlah, bukan hanya dengan tujuan seperti ini Allah menciptakan kita. Tetapi ada tujuan besar di balik itu semua yaitu agar setiap hamba dapat beribadah kepada-Nya.

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mu’minun: 115).

Ibnu Qoyyim Al Jauziyah mengatakan, “Apakah kalian diciptakan tanpa ada maksud dan hikmah, tidak untuk beribadah kepada Allah, dan juga tanpa ada balasan dari-Nya[?] ” (Madaarijus Salikin, 1/98) Jadi beribadah kepada Allah adalah tujuan diciptakannya jin, manusia dan seluruh makhluk. Makhluk tidak mungkin diciptakan begitu saja tanpa diperintah dan tanpa dilarang. Allah Ta’ala berfirman,

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى

Artinya:“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (QS. Al Qiyamah: 36).
Imam Asy Syafi’i mengatakan,

لاَ يُؤْمَرُ وَلاَ يُنْهَى

Artinya:“(Apakah mereka diciptakan) tanpa diperintah dan dilarang?”.
Ulama lainnya mengatakan,

لاَ يُثاَبُ وَلاَ يُعَاقَبُ

Artinya:“(Apakah mereka diciptakan) tanpa ada balasan dan siksaan?” (Lihat Madaarijus Salikin, 1/98)

Bukan Berarti Allah Butuh pada Kita, Justru Kita yang Butuh Beribadah pada Allah Saudaraku, setelah kita mengetahui tujuan hidup kita di dunia ini, perlu diketahui pula bahwa jika Allah memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya, bukan berarti Allah butuh pada kita. Sesungguhnya Allah tidak menghendaki sedikit pun rezeki dari makhluk-Nya dan Dia pula tidak menghendaki agar hamba memberi makan pada-Nya. Allah lah yang Maha Pemberi Rizki.

Post a Comment for "Sadari Tujuan Kita Diciptakan"